Ini dia Makanan khas kota Serang :
1. RABEG
1. RABEG
Siapa yang tak kenal dengan sajian kuliner khas Serang yang satu ini ?
Mungkin sebagian masyarakat serang pada umumnya cukup mengenal Rabeg di
berbagai daerah kota maupun di kabupaten. Karena terkenalnya menu
masakan ini, hampir di berbagai tempat di daerah provinsi Banten dan
sekitarnya, menu masakan ini banyak kita jumpai di berbagai tempat, baik
di pusat jajanan lokal, di pasar tradisional maupun di rumah makan yang
menjual aneka jajanan dan masakan khas Banten. Rabeg merupakan salah
satu bagian dari masakan khas kuliner Kota Serang. Berkembangannya
hingga saat ini masih tetap di lestarikan oleh masyarakat setempat. Hal
ini dapat dibuktikan dengan banyaknya para pedagang yang menjual menu
masakan ini.Rabeg adalah sejenis masakan yang menghidangkan daging
kambing mirip dengan semur betawi tapi lebih berkuah.
Bahan untuk membuat rabeg ini adalah : daging kambing, daun salam,
lengkuas, bawang merah, bawang putih, cabe rawit, jahe, jinten, pala
bubuk, kayu manis, cuka, kecap manis, gula merah, garam dan minyak
goreng.
Rasa dari masakan ini manis pedas seperti semur bercampur tongseng, yang
paling menonjol dari rasanya adalah jahe dan ladanya. Masakan ini cukup
menghangatkan perut, selain dengan rasanya yang pedas dan hangat di
tambah dengan daging kambingnya yang tinggi akan kolesterolnya. Rabeg
biasanya dapat kita jumpai di saat pesta dan selamatan, yaitu pesta
pernikahan dan akikahan kelahiran anak.Pada umumnya, di setiap acara
pernikahan maupun khitanan rabeg selalu menjadi sajian utama.Adapun yang
menjadi teman makanan rabeg adalah nasi samin.Persaingan bisnis rumah
makan yang menyajikan menu rabeg sebagai andalannya memang bukan hal
baru lagi bagi H. Markam.Dengan konsistensi menggeluti usaha rumah makan
ini, H. Markan tetap mempunyai pelanggan setia.Namun saat ini
perkembangan nya sudah meluas dan sudah di jadikan sebagai lahan bisnis.
Karena bukan hanya masyarakat Serang saja yang dapat menikmatinya akan
tetapi masyarakat luar Serang pun sudah banyak yang menggemarinya.
SAMBEL BUROG
Mungkin segaian orang belum mengenal sambel burog, sambel burog adalah
sambel yang terbuat dari cabe hijau yang dipotong tipis memanjang dengan
kulit tangkil yang dipotong tipis memanjang juga, biasanya di Banten
banyank dikonsumsi pada hari-hari besar seperti lebaran atau sukuran.
Bahan untuk membuat sambel burog ini adalah : kulit tangkil, cabe hijau,
daun salam, sere, lengkuas, bawang merah, bawang putih, cabe rawit,
kemiri gula putih dan garam. Rasa dari masakan ini manis pedas dan yang
paling menonjol dari rasanya adalah aroma pedas dari cabe hijaunya.
Sambel burog ini biasanya dihidangkan bersama ketupat dan opor ayam.
GREM MASEM
Grem masem adalah makan yang terbuat dari daging ayam atau daging bebek
atau bisa juga ikan bandeng, masakan ini banyak dipesisir banten seperti
sawah luhur, pontang, karangantu dan yang lainnya.Masakan ini memiliki
aroma dan cipta rasa yang enak.Bahan yang digunakan untuk membuat grem
masem yaitu; daging ayam atau daging bebek atau bisa juga ikan bandeng,
asem, gula merah, kunyit, jahe, cabe rawit, dan garem.
SATE BEBEK
Selain jajanan ringan, Serang juga mempunyai makanan khas lainnya yang
berasal dari Cibeber yaitu Sate bebek, masakan ini juga merupakan ciri
khas kuliner Serang yang banyak digemari oleh masyarakat Serang pada
umumnya dan para wisatawan pada khususnya. Bahan untuk membuat sate
bebek ini adalah : daging bebek, bawang merah, bawang putih, cabe rawit,
merica, ketumbar, tomat, garam dan minyak goreng.
Rasa
dari masakan ini manis pedas and gurih, yang paling menonjol dari
rasanya adalah daging bebek yg lembut dan rasa serapan bumbu yang
membuat selera makan kita bertambah. Masakan ini cukup menghangatkan
perut, karena rasanya yang pedas, banyak kita jumpai di saat pesta dan
selamatan, yaitu pesta pernikahan.
SATE BANDENG
Yang paling unik dari kuliner khas Serang adalah bentuk penyajiannya
dalam bentuk sate, selain sate bebek yang menjadi andalan kuliner Serang
yaitu sate bandeng. Kuliner ini sudah terkenal di berbagai penjuru di
Indonesia, dengan dipublikasikannya kuliner ini melalui beberapa media,
baik itu cetak dan elektronik. Sate bandeng mungkin bisa menjadi pilihan
setelah berbuka puasa atau pada saat santap sahur. Masakan khas Serang
ini menawarkan kenikmatan tersendiri. Selain rasanya yang gurih dengan
aroma bumbu yang khas, daging sate bandeng tanpa duri. Bumbu menu sate
bandeng antara lain cabai, bawang merah, kemiri, serta gula merah. Namun
racikan bumbu ini tidak menggunakan bahan pengawet.Campuran daging
bandeng dan bumbu kemudian dimasukan lagi ke dalam tubuh bandeng. Baru
kemudian sate bandeng dibakar dengan menggunakan arang. Sate bandeng
juga bisa dijadikan oleh-oleh khas kota Serang.
NASI SUM-SUM
Nasi bercampur sum-sum tulang kerbau atau kambing ini
merupakan makanan khas serang, nasi sum-sum dimasak dengan cara dibakar
sehingga menghasilkan aroma serta cita rasa istimewa yang dapat
membangkitkan selera makan. Meski tergolong makanan langka, nasi sum-sum
masih dijual di beberapa rumah makan di Serang.Para penjual awalnya
menyiapkan bahan-bahan nasi sum-sum di rumah seperti sum-sum tulang
kerbau ataupun kambing, sedangkan nasi dimasak secara terpisah. Adapun
bumbu yang akan menentukan rasa nasi sum-sum ditumbuk. Setelah itu,
bumbu dicampurkan dengan nasi dan sum-sum tulang kerbau ataupun kambing.
Campuran nasi dan sum-sum yang telah diberi bumbu kemudian dibungkus
daun. Bungkusan nasi sum-sum tersebut selanjutnya dibakar di atas bara
api di tempat berjualan. Jika siap untuk disajikan nasi ini berwarna
kuning yang di bungkus dengan daun pisang mirip pepes yang hampir gosong
warna daunnya. Aroma nya cukup menggugah selera, selain harum akan daun
serai nya lalu bau dari sum-sum nya akan lebih terasa di sekitarnya.
Nasi sum-sum biasanya dihidangkan bersama telor asin, sambel kacang
dengan emping sebagai kerupuknya.
Bahan untuk membuat Nasi Sum-sum ini adalah : beras putih,
sum-sum sapi atau kambing, daun salam, daun sere, lengkuas, bawang
merah, bawang putih, cabe rawit, cabe merah, tomat, garam dan minyak
goreng.
NASI UDUK
Makanan yang satu ini emang banyak di temui di sepanjang
jalan Kota Serang. Bahan untuk membuat Nasi Uduk adalah : beras putih,
santan kelapa, daun salam, daun sere, lengkuas, garam dan penyedap.
NASI SAMIN/KEBULI
Makanan yang satu ini emang banyak di temui dimana-mana di Jakarta
misalnya, karena makanan ini makanan yang dibawa oleh bangsa Arab waktu
zaman kesultanan, dan masakan ini biasa disajikan dimasyarakat Serang
jika sedang melangsungkan pernikahan ataupun sunatan, Bahan untuk
membuat Nasi samin atau kebuli adalah : beras putih, minyak samin, daun
salam, daun sere, lengkuas, biji pala, kayu manis, cengkeh, jinten,
garam dan penyedap.
KETAN BINTUL
Di Banten ada tradisi yang sudah berlangsung sejak 15 Abad
yang lalu, suatu kebiasaan yang sangat sulit untuk dilupakan, karena
kebiasaan ini hadir bukan hanya sebagai santapan pembuka dibulan
Ramadhan saja, tetapi sudah menjadi makanan keseharian bagi masyarakat
Banten dari berbagai macam kalangan dan golongan.
Namun
Ketan Bintul akan lebih mudah kita jumpai pada saat bulan Ramadhan
disepanjang daerah pinggiran pasar lama Serang, karena bagi masyarakat
serang sendiri keberadaan Ketan Bintul dibulan Ramadhan ini merupakan
bagian yang tidak terpisahkan. "Tanpa Ketan Bintul dibulan Ramadhan ini,
terasa tidak puasa", begitulah pemikiran yang sudah mengakar di Serang.
Konon menurut cerita dari orang-orang tua terdahulu, ketan bintul
merupakan makanan kegemaran Sultan Maulana Hasanuddin, seorang pangeran
yang menjadi panutan masyarakat kerajaan Banten pada waktu itu. Padahal
makanan ini diketahui adalah makanan khas rakyat biasa. Karena seorang
Sultan memiliki budi pekerti yang tinggi dan selalu menjadi contoh ahlak
dan prilakunya dimata rakyatnya, maka sejak rakyat mengetahui seorang
Sultan juga menyukai ketan bintul, maka sejak itulah mulai menjadi
budaya, bila seseorang berbuka puasa dengan ketan bintul maka
seakan-akan menghargai dan menghormati Sultan.
Dan ada kebanggaan tersendiri saat menikmatinya. Padahal
kita tahu kental bintul dilihat dari model, rupa dan bahan yang sama
dengan uli atau gemblong makanan khas lain yang ada di Banten juga.
Bahkan bahan dan cara pembuatannya tidak jauh berbeda yakni dari beras
ketan.
Ketan bintul terbuat dari beras ketan yang dikukus, setelah
nampak matang, lalu di letakan pada sebuah wadah yang sudah disiapkan,
dahulu wadah tersebut dari bekas karung beras yang terbuat dari plastik
yang tidak ada gambarnya atau merknya karena akan mengotori ketan yang
akan ditumbuk ketika gambar itu luntur, diletakan dibawah pada lantai
atau semen yang rata sebagai tilam. Ketan yang sudah dipastikan matang
tersebut kemudian ditumbuk halus masih dalam keadaan panas dengan sebuah
alu kayu yang ujungnya diberi pelapis dari plastik atau alat penumbuk
lainnya yang bersih dan tidak mudah luntur.Menumbuknyapun harus dengan
tenaga yang besar, disini perlu diperhatikan beras yang sudah menjadi
ketan tersebut jangan sampai kehilangan panasnya, agar pada saat
menumbuk cepat halus dan empuk.
Makanya membutuhkan kecepatan dan kecermatan serta mengerti
betul bagian-bagian mana yang belum tertumbuk.Sambil membolak-balik
penumbukan terus dilakukan hingga diyakini tidak ada bagian sedikitpun
yang tidak tertumbuk. Memang melakukannya tidak boleh ada istirahat,
karena panas yang dikandung pada ketan akan cepat menguap dan lekas
menjadi dingin, bila ini yang terjadi ketan akan sangat keras
ditumbuknya maka akan sulit mendapatkan hasil yang bagus dan sempurna,
kemungkinan juga hasilnya akan gagal. Apabila sudah terlihat rata
halusnya yang ditandai lengketnya uli (ketan yang sudah ditumbuk halus),
segera beberkan atau dibentuk sesuai keinginan tebal dan ukurannya,
yang umum dijajakan pedagang biasanya berbentuk wajik yang dibungkus
dengan daun pisang, agar awet dan tetap nampak kelihatan putih.Setelah
itu siapkan parutan kelapa sesuai kebutuhan, lalu disangrai (digoreng
tanpa minyak goreng), sampai terus diaduk-aduk agar merata
matangnya.Kalau sudah nampak kecoklat-coklatan ditiriskan beberapa
menit, kemudian digerus dengan menggunakan alat penggerus dari batu kali
yang umum dipakai oleh ibu-ibu rumah tangga, sampai halus benar. Bila
sudah halus tambahkan gula pasir dan garam halus, satukan biar merata
benar manis dan asinnya.
Untuk menggugah selera ambil cabai merah secukupnya, iris
kecil-kecil memanjang.Kemudian buatlah goreng bawang merah agar harum
dan beraroma, Pisahkan dengan bubuk sangrai kelapa tadi (bintul) jangan
dicampur. Menjelang berbuka puasa tiba sajikan uli yang sudah
dipotong-potong tadi lalu taburkan diatasnya bintul, irisan cabai merah
dan goreng bawang merah, ditemani segelas kopi atau teh manis, kelezatan
dan kenikmatannya tak terbayangkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar